PPOK menurut para ahli ada 2 faktor yang
mempengaruhi yaitu faktor endogen dan eksogen. Faktor endogen (genetik) dapat
memanifestasi menjadi PPOK tanpa adanya pengaruh dari luar (eksogen), akan
tetapi yang banyak di jumpai adalah kecenderungan untuk PPOK meningkat akibat
adanya interaksi antara faktor eksogen dan faktor endogen. Merokok adalah
faktor risiko utama PPOK walaupun partikel noxious
inhalasi lain dan berbagai gas juga memberikan kontribusi.
Merokok menyebabkan inflamasi paru, karena sebab
yang belum diketahui sampai sekarang beberapa perokok menunjukkan peringkatan
respon inflamasi normal, protektif dari paparan inhalasi yang akhirnya
menyebabkan kerusakan jaringan, gangguan mekanisme pertahanan yang membatasi
destruksi jaringan paru dan memutus mekanisme perbaikan, ini membawa perubahan
berupa lesi patologi yang khas PPOK. Disamping inflamasi ada proses lain yang
juga penting pada patogenesis PPOK adalah ketidakseimbangan protease dan
antiprotease dan stress oksidatif.
Secara umum telah
diterima bahwa merokok merupakan faktor risiko terpenting PPOK namun hanya
10-20% perokok mengalami gangguan fungsi paru berat yang terkait PPOK. Hal ini
menunjukkan ada faktor lain yang ikut berperan pada kerentaan untuk PPOK pada
perokok. Gen yang berimplikasi dalam perkembangan PPOK terlibat dalam ketidak
seimbangan protease, metabolism material toksik tembakau, kliren mukosilier dan
proses inflamasi.
Sumber :
- Jusuf, W., Winarni., Slamet., Hariadi. 2010. Buku Ajar Ilmu Penyakit Paru. Departemen Ilmu Penyakit Paru FK UNAIR-RSUD Dr.Soetomo Surabaya. Surabaya.
- Tjandra, Yoga Aditama. Asma Bronkial. Departemen Pulmonologi & Kedokteran Respirasi FK-UI/RS Persahabatan. 2006
- Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2003. PPOK, Pedoman Diagnosis Dan Penatalaksaan Di Indonesia. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar