a. Kimiawi
Pada proses pembuatan suatu sediaan
farmasi dipakai suatu zat kimiawi baik tunggal maupun campur atau lebih dari
satu zat kimiawi, zat kimiawai tersebut bisa berfungsi sebagai bahan aktif atau
zat yang berkhasiat, dan bahan tambahan, tidak tertutup kemungkinan adanya
suatu reaksi kimia seperti reaksi oksidasi, redukssi dan lainnya. Zat kimiawi
yang dipakai dalam suatu sediaan farmasi diperuntukan untuk menunjang sediaan
farmasi agar sediaan farmasi efektif dan aman. Penggunaan bahan kimiawi lebih
dari satu macam tidak menutup kemungkinan akan adanya reaksi anatara zat kimia
tersebut, reaksi yang tidak diharapkan akan berakibat pada rusaknya sediaan,
berubah warna, atau berubahnya konsentrasi zat aktif yang terkandung pada suatu
sediaan farmasi.
b. Suhu
Proses pembuatan, pendistribusian
serta penyimpanan suatu sediaan obat farmasi dipengaruhi oleh suhu tempat
produk itu berada, perlu diperhatikan atau dikendalikan suhu dimana tempat
produk itu berada. Suhu yang terlalu tinggi menyebabkan rusaknya suatu sediaan,
ada beberapa zat yng tidak tahan pemansan, apabila ada panas yang berlebihan
akan menyebabkan rusaknya suatu sediaan contoh, asam mefenamat.
c. pH
Kandungan asam atau basa dapat
berkaitan dengan reaksi kimiawai, atau pertumbuhan mikroba, karena bisa adanya
reaksi kimiawi dan pertumbuhan mikroba pada kedaan terlalu asam dan basa. pH
atau keadaan asam atau basa suatu bahan kimia atau bahan, keadaan pH yang
stabil akan mempengaruhi keadaan zat kimiawi pada suatu sediaan.
d. Higroskopisitas
Higroskopisitas adalah potensial
lembab yang dapat diabsorbsi oleh suatu sediaan obat dengan laju tertentu pada
satu kondisi tertentu. Jika produk obat diformulasikan sangat sensirtif
terhadap lembab maka selama proses produksi dan penyimpanan, uap air yang
terserap oleh produk obat tersebut tidak boleh menyebabkan produk menjadi rusak
dan tidak lagi memenuhi persyaratan. Perubahan fisik bahan higroskopis dapat
terlihat seperti pelunakan dan pengerasan. Oleh karena itu sangat penting
mengetahui besarnya lembab yang dapat diserap oleh suatu sediaan obat pada
kondisi tertentu agar dapat memperkecil efek yang ditimbulkan oleh adanya
lembab tersebut dengan cara penggunaan bahan kemas yang tepat maupun selama
proses produksi dengan mengontrol kelembaban ruangan agar kualitas obat tetap
dapat dipertahankan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar