Berdasarkan sasaran antigen vaksin untuk malaria
dibuat sesuai dengan stadium perkembangan parasit, dikenal 3 jenis vaksin yaitu:
a)
Vaksin Pre eritrositik
Vaksin
ini mencegah sporozoit memasuki hepatosit, mencegah parasit di dalam hepatosit
menjadi matang dan melepaskan merozoit ataupun keduanya, sehingga vaksin ini
disebut dengan vaksin anti infeksi. Keuntungan vaksin ini adalah
vaksin ini ideal untuk para pendatang yang non imun dan memungkinkan
dilakukannya eradiksi malaria. Kerugiannya adalah sulit dibuat dan memperbesar
kemungkinan timbulnya strain parasit resisten yang lolos dari sistem imun
sehingga vaksin jenis ini akan cepat kehilangan efektivitasnya hanya dalam
beberapa generasi parasit.
b)
Vaksin Eritrositik
Vaksin
eritrositik atau vaksin bentuk aseksual darah merupakan jenis vaksin yang mudah
dikembangkan, karena hanya ditujukan untuk membangkitkan kembali kekebalan yang
sudah terjadi secara alamiah. Keuntungan vaksin jenis ini adalah booster akan terjadi secara alamiah
karena paparan berulang dengan nyamuk dan mengurangi kemungkinan timbulnya
strain Plasmodium yang resisten akibat seleksi penekanan oleh sistem imun
penjamu. Kerugian vaksin jenis ini adalah efek perlindungannya pada anak–anak
merugikan karena sistem imun pada anak–anak umumnya kurang protektif dan tidak
berkembang secepat orang dewasa.
c)
Vaksin Bentuk Seksual
Vaksin
bentuk seksual atau penghambat transmisi akan membantu mencegah munculnya
parasit yang resisten terhadap obat atau
varian parasit yang dapat meloloskan diri dari vaksin pre eritrositik maupun
eritrositik. Vaksin jenis ini dirancang untuk menyerang gametosit, zigot
ataupun ookinet dalam usus tengah nyamuk. Vaksin ini tidak memberikan
keuntungan langsung pada yang divaksinasi karena tidak dapat mengubah infeksi
parasit di darah, tetapi akan memberikan keuntungan tidak langsung dengan
mengurangi intensitas transmisi dan mortilitas di kemudian hari. Kerugian utama
dari vaksin ini yaitu timbulnya resistensi karena munculnya genotip dengan
struktur antigen yang berubah.
Sumber :
Harijanto,
P. N., Dr., SpPD. Malaria, Epidemiologi, Patogenesis, Manifestasi Klinis dan
Penanganan. Penerbit Buku kedokteran EGC, Jakarta, 1999
Mendis, K.N. Malaria Vaccines Research. In Malaria: Waiting
for The Vaccine. Ed.
Targett GAT. John Wiley& Sons, England, 1991
Tidak ada komentar:
Posting Komentar