Radiasi secara
umum merupakan suatu cara perpindahan energi dari sumber energi ke
lingkungannya. Radiasi berdasarkan tingkat energi yang dipancarkan dibedakan
menjadi radiasi pengion dan radiasi tak pengion. Radiasi pengion mempunyai energi
yang relatif lebih tinggi sehingga dapat mengionisasi bahan, sedangkan radiasi
tak pengion mempunyai energi yang lebih rendah, tidak bisa mengionisasi bahan.
Radiasi nuklir merupakan radiasi pengion yang dipancarkan dari bahan radioaktif
yaitu bahan yang tersusun dari atom-atom atau inti-inti atom yang tidak stabil.
Sudah menjadi fenomena alam bahwa
sesuatu yang tidak stabil selalu cenderung berubah menjadi stabil, demikian
halnya dengan atom dan inti atom yang tidak stabil akan berubah menjadi stabil
dengan memancarkan radiasi nuklir. Peluruhan radioaktif terdiri dari tiga jenis
utama yaitu : peluruhan alfa (α), peluruhan beta (β), dan peluruhan gamma (γ).
Radiasi memiliki manfaat dan potensi bahaya, maka menurut Kustiono diperlukan
besaran kuantitatif yang disebut dosis, yang ternyata dipengaruhi oleh berbagai
faktor, seperti jenis radiasi dan jenis bahan yang dikenainya.
Apabila radiasi mengenai bahan, maka akan terjadi penyerapan energi di dalam
bahan tersebut melalui berbagai macam proses/interaksi. Dosis serap didefinisikan
sebagai energi rata-rata yang diserap bahan per satuan massa bahan tersebut.
Satuan dosis serap dalam Sistem Internasional adalah joule/kg dengan nama lain
Gray (Gy).
Definisi laju dosis serap adalah dosis serap per
satuan waktu, dan diberi simbol D.
Satuan laju dosis serap dalam Sistem Internasional adalah joule/kg jam atau
gray/jam dan dalam satuan lama adalah rad/jam.
Sumber :
Yuniarti, E. Karakterisasi Dosimeter Saku Digital Merek
Aloka PDM-112. FMIPA, IPB, 2003, hal 1-2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar