Air
murni adalah air yang disaring secara mekanis atau harus terlebih dahulu diolah
dan dibersihkan untuk konsumsi. Air suling dan air deionisasi adalah bentuk
yang paling umum dari air murni, namun air juga dapat dimurnikan dengan proses
lainnya termasuk reverse osmosis, filtrasi karbon, mikrofiltrasi,
ultrafiltrasi, oksidasi ultraviolet, atau elektrodialisis. Dalam beberapa
dekade terakhir, kombinasi dari proses di atas sudah mulai digunakan untuk
menghasilkan air kemurnian tinggi sehingga kontaminan yang diukur dalam bagian
per miliar (ppb) atau bagian per triliun (ppt). Air murni memiliki banyak
kegunaan, terutama dalam ilmu farmasi dan teknik laboratorium dan industri, dan
diproduksi dalam berbagai kemurnian. Air suling yang dihasilkan melalui proses
penyulingan, memiliki konduktivitas listrik tidak lebih dari 10 mikrodetik / cm
dan total padatan terlarut kurang dari 10 mg / liter. Distilasi melibatkan
pemanasan air dan kemudian terkondensasi uapnya dan meninggalkan kontaminan padat.
Proses distilasi dapat menghasilkan air yang sangat murni. Distilasi saja tidak
menjamin tidak adanya bakteri dalam air minum kecuali wadah yang digunakan juga
disterilkan.
·
Water For Injection
air untuk injeksi adalah air yang di preparasi
melalui proses distilasi air atau air murni, atau oleh reverse
osmosis-ultrafiltrasi (membran reverse osmosis, membran ultrafiltrasi atau
sistem pemurnian gabungan menggunakan membran) dari air murni, dan digunakan
untuk preparasi injeksi, atau untuk penggunaan alternatif sebagai air yang
dikemas untuk injeksi, yang disimpan dalam wadah yang sesuai dan disterilkan. ketika
air untuk injeksi disiapkan oleh reverse osmosis-ultrafiltrasi, dilakukan
pencegahan terhadap kontaminasi mikroba dari sistem pemurnian untuk mendapatkan
kualitas yang baik yang setara dengan air hasil distilasi. air untuk injeksi
untuk persiapan sediaan injeksi harus digunakan segera setelah preparasi.
Namun, hal itu dapat disimpan untuk jangka waktu tertentu, jika sistem pemurni
air yang ditetapkan untuk menghindari kontaminasi mikroba dan pertumbuhan dalam
periode yang ditentukan. air untuk injeksi di preparasi dengan distilasi dan
dikemas dalam wadah sebagai produk disterilkan dan dapat diberi label "air
suling untuk injeksi" sebagai nama yang umum digunakan.
·
Purified water
air murni adalah air yang dimurnikan dengan
hiperfiltrasi (reverse osmosis, ultrafiltrasi), pertukaran ion, distilasi atau
kombinasi dari metode ini. ketika preparasi air murni, hati-hati untuk mencegah
kontaminasi mikroba. digunakan segera setelah pemurnian. Air murni dapat
disimpan untuk jangka waktu tertentu, jika berada dalam wadah yang cocok yang
bisa mencegah pertumbuhan mikroba.
Air merupakan cairan singular, oleh karena kapasitasnya untuk membentuk
jaringan molekul 3 dimensi dengan ikatan
hidrogen yang
mutual. Hal ini disebabkan karena setiap molekul air mempunyai 4 muatan
fraksional dengan arah tetrahedron, 2 muatan positif dari kedua atom
hidrogen dan dua muatan negatif dari atom oksigen. Akibatnya, setiap molekul air dapat
membentuk 4 ikatan hidrogen dengan molekul disekitarnya. Sebagai contoh, sebuah
atom hidrogen yang terletak di antara dua atom oksigen, akan membentuk satu ikatan kovalen dengan satu atom
oksigen dan satu ikatan hidrogen dengan atom oksigen lainnya, seperti yang
terjadi pada es Perubahan densitas molekul air akan
berpengaruh pada kemampuannya untuk melarutkan partikel. Oleh karena sifat
muatan fraksional molekul, pada umumnya, air merupakan zat pelarut yang baik
untuk partikel bermuatan atau ion, namun tidak bagi senyawa hidrokarbon.
Air adalah pelarut yang kuat, melarutkan banyak jenis zat kimia. Zat-zat yang bercampur dan larut dengan
baik dalam air (misalnya garam-gram) disebut sebagai zat-zat hidrofilik (pencinta air), dan zat-zat yang tidak
mudah tercampur dengan air (misalnya lemak
dan minyak), disebut sebagai zat-zat hidrofobik (takut-air). Kelarutan suatu zat dalam
air ditentukan oleh dapat tidaknya zat tersebut menandingi kekuatan gaya
tarik-menarik listrik (gaya intermolekul dipol-dipol) antara molekul-molekul
air. Jika suatu zat tidak mampu menandingi gaya tarik-menarik antar molekul
air, molekul-molekul zat tersebut tidak larut dan akan mengendap dalam air.
Air
adalah substansi kimia dengan rumus
kimia H2O: satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat
secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) andtemperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia ini
merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan
untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan
banyak macam molekul organik. Keadaan
air yang berbentuk cair merupakan suatu keadaan yang tidak umum dalam kondisi
normal, terlebih lagi dengan memperhatikan hubungan antara hidrida-hidrida lain
yang mirip dalam kolom oksigen pada tabel
periodik, yang mengisyaratkan bahwa air seharusnya berbentuk gas, sebagaimana hidrogen sulfida. Dengan memperhatikan tabel periodik, terlihat bahwa unsur-unsur yang mengelilingi oksigen adalah nitrogen,flor, dan fosfor, sulfur dan klor. Semua elemen-elemen ini apabila
berikatan dengan hidrogen akan menghasilkan gas pada temperatur dan tekanan
normal. Alasan mengapa hidrogen berikatan dengan oksigen membentuk fase
berkeadaan cair, adalah karena oksigen lebih bersifat elektronegatif ketimbang
elemen-elemen lain tersebut (kecuali flor).
Tarikan
atom oksigen pada elektron-elektron ikatan jauh lebih kuat dari pada yang
dilakukan oleh atom hidrogen, meninggalkan jumlah muatan positif pada kedua
atom hidrogen, dan jumlah muatan negatif pada atom oksigen. Adanya muatan pada
tiap-tiap atom tersebut membuat molekul air memiliki sejumlah momen dipol. Gaya tarik-menarik
listrik antar molekul-molekul air akibat adanya dipol ini membuat masing-masing
molekul saling berdekatan, membuatnya sulit untuk dipisahkan dan yang pada
akhirnya menaikkan titik didih air. Gaya tarik-menarik ini disebut
sebagaiikatan hidrogen. Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat
kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cairdan padat di bawah tekanan dan temperatur
standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen
(H+) yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida (OH-).