Selasa, 16 Agustus 2011

Sediaan Semisolid


Sediaan semi solid meliputi satu kelompok produk yang diaplikasikan pada kulit atau pada membran mukosa. Termasuk sediaan semisolid yaitu salep, krim, gel dan pasta.
1.   Salep (ungueta) adalah sediaan semi solid yang ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir (menurut Farmakope Indonesia edisi IV). Tujuan Pembuatan Salep Pengobatan lokal pada kulit, Melindungi kulit (pada luka agar tidak terinfeksi), Melembabkan kulit.
2.   Krim (cream) adalah sediaan semi solid yang mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Istilah ini secara tradisional telah digunakan untuk sediaan setengah padat yang mempunyai konsistensi relatif cair diformulasikan sebagai emulsi air dalam minyak atau minyak dalam air. Krim dapat digunakan untuk pemberian obat, melalui vaginal. (Farmakope Indonesia edisi IV). 
Krim berupa emulsi kental mengandung tidak kurang dari 60% air, yang dimaksudkan untuk pemakaian luar. Tipe krim ada 2 yaitu: krim tipe air/minyak (w/o) dan krim minyak/air (o/w) umumnya disebut vanishing cream, mengandung air dalam persentase yang besar dan asam stearat. Rata-rata jenis krim o/w lebih mudah dibersihkan daripada kebanyakan salep.
3.   Gel atau jelly merupakan sistem semipadat terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar, terpenetrasi oleh suatu cairan (Farmakope Indonesia edisi IV).
Gel dapat digolongkan baik dalam sistem 2 fase atau dalam sistem satu fase. Sistem 2 fase sering disebut juga magma atau susu. Massa gel dapat terdiri dari gumpalan partikel-partikel kecil dan bukan molekul-molekul besar seperti ditemukan pada gel aluminium hidroksida, magma bentonit dan magma magnesium. 
4.   Pasta adalah sediaan semi padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang ditujukan untuk pemakaian topikal. Konsistensi pasta seperti suspensi yang padat karena mengandung konsentrasi bahan padat yang tinggi sekitar 30-70%. Pasta umumnya dibuat dengan mencampurkan zat padat langsung ke dalam sistem yang dikentalkan dengan menggerus sebagai basis untuk membentuk massa seperti pasta. Pasta sebagai sediaan memiliki perubahan bentuk plastis dengan suatu batas mengalir.
Pasta mengandung lebih banyak bahan padat dan oleh karena itu lebih kental dan kurang meresap daripada salep. Pasta biasanya digunakan karena kerjanya yang melindungi dan kemampuannya menyerap kotoran serum dari luka-luka di kulit

2 komentar: